BUKTI MEDIA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan sektor properti di Indonesia dengan menggandeng arsitek, pengembang, dan berbagai pemangku kepentingan industri properti. Langkah ini dilakukan untuk menggali inovasi baru, meningkatkan kualitas hunian, serta mempermudah akses masyarakat terhadap rumah yang terjangkau.
Acara kolaboratif ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC) dan menghadirkan diskusi panel, workshop inovasi desain, serta pameran konsep hunian modern yang ramah lingkungan dan efisien. Program ini menekankan sinergi antara perbankan, pengembang, arsitek, dan teknologi konstruksi sebagai kunci untuk menghadirkan solusi hunian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat masa kini.
Inovasi Hunian yang Lebih Terjangkau dan Berkualitas
Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor ini bertujuan menghadirkan hunian yang lebih modern, hemat energi, dan tetap terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah maupun menengah.
“BTN berperan tidak hanya sebagai penyedia KPR, tetapi juga sebagai fasilitator inovasi hunian. Dengan menggandeng arsitek dan pengembang, kita bisa menghadirkan rumah yang berkualitas, ramah lingkungan, dan sesuai kebutuhan keluarga Indonesia,” ujar Pahala.
Beberapa fokus inovasi yang digali antara lain:
-
Desain rumah modular dan hemat lahan untuk kawasan perkotaan.
-
Konsep hunian ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, ventilasi alami, dan sistem pengelolaan air.
-
Digitalisasi proses KPR dan pembangunan, mempermudah pengembang dan konsumen.
-
Integrasi fasilitas publik dan ruang terbuka hijau dalam perencanaan kawasan.
Peran Arsitek dan Pengembang
Acara ini juga menjadi platform bagi arsitek dan pengembang untuk mempresentasikan ide dan konsep hunian masa depan. Beberapa arsitek terkemuka Indonesia menekankan pentingnya desain yang fungsional, estetis, dan adaptif terhadap perubahan iklim.
Sementara itu, pengembang menyoroti tantangan biaya lahan dan bahan bangunan yang meningkat. Kolaborasi dengan BTN diharapkan dapat menghadirkan solusi finansial inovatif, termasuk KPR bersubsidi dan skema pembayaran fleksibel bagi pembeli.
Digitalisasi dan Teknologi Konstruksi
Selain desain, diskusi juga menyoroti penggunaan teknologi konstruksi modern, seperti:
-
3D printing untuk rumah modular.
-
Sistem building information modeling (BIM) untuk efisiensi pembangunan.
-
Smart home integration, termasuk kontrol energi, keamanan, dan konektivitas digital.
Inovasi ini diyakini dapat menekan biaya produksi, mempercepat pembangunan, serta menghadirkan hunian yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat.
Dukungan Pemerintah dan Regulasi
BTN juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta pemerintah daerah untuk memastikan hunian yang dibangun memenuhi standar nasional, aman, dan mendukung target rumah layak huni bagi semua lapisan masyarakat.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan dukungannya terhadap program ini:
“Kemitraan antara bank, pengembang, dan arsitek menjadi kunci untuk menciptakan hunian yang berkualitas sekaligus terjangkau. Ini sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat Indonesia.”
Manfaat bagi Masyarakat
Program kolaborasi BTN diyakini memberikan sejumlah manfaat langsung bagi masyarakat:
-
Memperluas akses KPR dan pembiayaan hunian.
-
Meningkatkan kualitas rumah dan lingkungan permukiman.
-
Memberikan pilihan hunian modern, aman, dan ramah lingkungan.
-
Menumbuhkan ekosistem properti inovatif di berbagai kota besar.
Kesimpulan
Dengan menggandeng arsitek, pengembang, dan berbagai pemangku kepentingan industri, BTN menunjukkan strategi proaktif untuk menghadirkan inovasi di sektor properti. Langkah ini tidak hanya mempermudah masyarakat memiliki rumah, tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem hunian modern, berkualitas, dan berkelanjutan.
Ke depan, kolaborasi semacam ini diharapkan menjadi model pembangunan properti yang terintegrasi antara desain, teknologi, dan pembiayaan, sehingga hunian impian bagi masyarakat Indonesia tidak lagi sekadar wacana, tetapi menjadi kenyataan yang dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.