BUKTI MEDIA — Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini menegaskan, pentingnya penguasaan teknologi digital bagi generasi muda. Penguasaan teknologi digital itu, demi Indonesia mampu bersaing di tengah perubahan global yang bergerak sangat cepat.
Novita menilai, penguasaan teknologi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan strategis. “Negara maju hari ini bukan hanya kaya sumber daya alam, tetapi kaya akan talenta digital,” kata politikus PDIP ini dalam sambutannya di acara Pelatihan GenMetic (Generasi Melek Teknologi) oleh kementerian Ekonomi Kreatif RI di Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (16/11/2025).
Novita mengungkapkan, Indonesia mempunyai bonus demografi dan anak-anak muda yang sangat produktif. Jangan sampai, bonus demografi itu justru menjadi beban untuk Indonesia.
“Penting transformasi ‘mindset’ generasi muda, dari sekadar pengguna media sosial menjadi pencipta dan pelaku ekonomi digital. Melalui pelatihan ini, peserta diajarkan membuat konten, membangun audiens, memahami algoritma, memonetisasi karya, hingga menjadi affiliator, digital marketer.” Kemudian, ia menekankan, tiga kompetensi yang wajib dimiliki generasi muda hari ini. Hal itu, meliputi literasi digital, kreativitas-inovasi, dan jiwa kewirausahaan.
Ia juga menilai, Trenggalek memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif. Mulai dari UMKM, produk lokal, hingga wisata namun belum sepenuhnya terekspos secara digital.
“Satu konten saja bisa mengangkat produk UMKM atau desa wisata ke level nasional. Saya ingin anak muda menjadi duta digital Trenggalek.”
Politisi muda asal Trenggalek itu juga mengapresiasi kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif RI. Menurutnya, penguatan literasi digital merupakan tanggung jawab bersama dan harus inklusif bagi pemuda, perempuan, pelajar, hingga pelaku UMKM.
“Di era digital, masa depan dimiliki mereka yang paling cepat beradaptasi, ini bukan sekadar pelatihan. Tetapi gerakan transformatif untuk memajukan Trenggalek dan mencetak pencipta lapangan kerja baru di era ekonomi digital,”
Teknologi Jadi Penentu Daya Saing Bangsa
Dalam paparannya, DPR menilai bahwa negara-negara yang berhasil beradaptasi dengan perkembangan teknologi akan memiliki posisi strategis di kancah global. Indonesia disebut memiliki potensi besar karena jumlah penduduk usia produktif yang tinggi.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Jika mereka menguasai teknologi digital—mulai dari literasi data, kecerdasan buatan, sampai keamanan siber—maka Indonesia akan punya daya saing yang kuat,” kata salah satu perwakilan DPR dalam forum tersebut.
Dorong Pemerataan Infrastruktur Digital
DPR juga menyoroti perlunya pemerataan akses internet cepat di seluruh daerah. Menurut mereka, kesenjangan digital masih menjadi tantangan besar, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Kita tidak bisa bicara penguasaan teknologi jika akses internet saja belum merata. Pemerintah harus memperkuat infrastruktur digital, termasuk jaringan broadband dan fasilitas pendukungnya,” ujar legislator lainnya.
Pendidikan Digital di Sekolah Harus Diperkuat
Dalam kesempatan yang sama, DPR mendorong Kementerian Pendidikan untuk memasukkan kurikulum teknologi digital secara lebih komprehensif. Mata pelajaran terkait coding, etika digital, dan keamanan data disebut penting diperkenalkan sejak dini.
“Pendidikan digital bukan lagi tambahan, tetapi kebutuhan utama. Sekolah harus menjadi ruang yang mempersiapkan anak-anak menghadapi dunia kerja masa depan,” ungkap perwakilan Komisi X DPR.
Kolaborasi dengan Industri Teknologi
Selain pendidikan, DPR mengajak perusahaan teknologi, kampus, dan komunitas digital untuk berkolaborasi menyiapkan program pelatihan, beasiswa, hingga inkubasi startup. Hal ini dinilai mampu membuka peluang ekonomi baru bagi anak muda.
“Kita ingin generasi muda tidak hanya menjadi pengguna aplikasi luar negeri, tapi juga menciptakan aplikasi lokal yang mampu bersaing secara global,” tegas DPR.
Generasi Muda Diminta Manfaatkan Peluang
DPR juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi yang pesat harus dimanfaatkan secara positif. Penggunaan media sosial, kecerdasan buatan, dan platform digital lainnya harus diarahkan untuk meningkatkan kreativitas, edukasi, dan produktivitas.
“Peluang digital sangat besar. Anak muda harus cerdas memanfaatkan teknologi agar memiliki masa depan yang lebih baik,” kata DPR.
Kesimpulan
Pernyataan DPR ini menegaskan pentingnya kesiapan generasi muda Indonesia menghadapi era digital. Dengan dukungan infrastruktur, pendidikan, dan kolaborasi antar-stakeholder, Indonesia dinilai mampu mencetak talenta digital yang kuat dan siap bersaing di tingkat global.