Lalu Lintas di Sekitar Monas Dialihkan Imbas Demo Apdesi

BUKTI MEDIA Aktivitas lalu lintas di kawasan Monumen Nasional (Monas) mengalami pengalihan menyusul digelarnya aksi demonstrasi yang digelar oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) pada Rabu (8/12/2025). Demo tersebut diikuti oleh ratusan perwakilan kepala desa dari berbagai wilayah di Indonesia yang menuntut perhatian pemerintah terkait alokasi dana desa dan prosedur administrasi yang dianggap rumit.

Pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta langsung menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan parah. Sejumlah ruas jalan utama di sekitar Monas, termasuk Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Timur, dan Jalan Majapahit, ditutup sementara untuk kendaraan bermotor.

Rute Alternatif Disiapkan Bagi Pengendara

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Jakarta Pusat, AKBP Riko Santoso, menyampaikan bahwa masyarakat yang melintas di area terdampak dapat menggunakan rute alternatif.

“Kami menyarankan pengendara untuk melewati Jalan Abdul Muis, Jalan Stasiun, dan Jalan Gajah Mada untuk menghindari titik-titik kepadatan di sekitar Monas,” ujarnya.

Dishub DKI juga menambahkan bahwa sistem rekayasa lalu lintas ini bersifat sementara dan akan dievaluasi secara berkala sesuai kondisi di lapangan. Posko pengendalian lalu lintas didirikan di beberapa titik strategis untuk memberikan informasi terkini kepada pengendara, termasuk melalui media sosial dan aplikasi transportasi online.

Penyebab Aksi Demo Apdesi

Aksi demonstrasi ini dipicu oleh kekhawatiran sejumlah kepala desa terkait alokasi dana desa tahun anggaran 2026. Beberapa kepala desa menilai mekanisme penyaluran dana desa masih menyulitkan bagi desa-desa kecil, terutama yang berada di wilayah terpencil. Selain itu, ada tuntutan agar pemerintah mempercepat proses persetujuan proyek desa dan memberikan pelatihan manajemen administrasi secara menyeluruh.

Ketua Apdesi, Budi Santoso, menjelaskan bahwa tujuan aksi ini bukan untuk mengganggu masyarakat, tetapi untuk menyampaikan aspirasi secara damai. “Kami berharap pemerintah dapat mendengar langsung suara kepala desa agar dana desa bisa dikelola lebih efektif dan tepat sasaran,” ujarnya.

Pengamanan dan Protokol Kepolisian

Pihak kepolisian menurunkan lebih dari 500 personel untuk memastikan keamanan selama aksi berlangsung. Barikade dan area pembatas didirikan untuk mengamankan jalur utama serta menjaga ketertiban pengunjuk rasa. Selain itu, polisi juga menyiapkan tim medis dan unit lalu lintas darurat untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

AKBP Riko menambahkan bahwa pengamanan difokuskan pada dua hal utama: kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengunjuk rasa. “Kami mengimbau semua pihak untuk tetap tertib dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” katanya.

Dampak pada Aktivitas Warga dan Transportasi Publik

Pengalihan lalu lintas ini berdampak pada perjalanan masyarakat yang beraktivitas di kawasan pusat kota. Beberapa bus transjakarta juga mengalami perubahan rute sementara untuk menyesuaikan kondisi jalan. Selain itu, ojek online dan transportasi pribadi disarankan memanfaatkan jalur alternatif untuk menghindari kepadatan di sekitar Monas.

Sejumlah warga yang tinggal di kawasan sekitar Monas mengaku terdampak oleh pengalihan arus lalu lintas.

“Kami harus menempuh jalur lebih panjang untuk menuju kantor karena beberapa jalan ditutup,” kata Siti Rahma, warga Menteng.

Meski begitu, banyak warga memahami tujuan demo dan mengapresiasi upaya pengamanan dari aparat kepolisian.

Dialog Antara Kepala Desa dan Pemerintah

Selain aksi di jalan, Apdesi juga mengadakan pertemuan dengan perwakilan kementerian terkait di Monas. Dialog ini membahas isu pengelolaan dana desa, percepatan proyek pembangunan desa, dan pelatihan administratif bagi kepala desa. Budi Santoso menyatakan bahwa pertemuan ini penting untuk memastikan aspirasi warga desa didengar langsung oleh pihak pemerintah.

“Kami berharap hasil dialog ini bisa segera diwujudkan dalam kebijakan yang lebih responsif dan transparan,” kata Budi.

Pemerintah menanggapi dengan serius dan berjanji akan menyusun mekanisme evaluasi agar penyaluran dana desa lebih cepat dan tepat sasaran.

Estimasi Waktu Normalisasi Lalu Lintas

Dishub DKI memproyeksikan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan berlangsung hingga sore hari, atau hingga aksi demo berakhir dan lokasi dapat dibuka kembali secara aman. Petugas di lapangan terus memantau kondisi dan menyesuaikan rekayasa lalu lintas sesuai situasi nyata.

Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi melalui media sosial resmi Pemprov DKI dan Satlantas Jakarta Pusat. Selain itu, pengendara diharapkan bersabar dan memanfaatkan rute alternatif agar mobilitas tetap lancar selama pengalihan arus.

Pesan untuk Masyarakat dan Pengendara

AKBP Riko menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam situasi ini. “Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga ketertiban dan tidak mencoba melawan arus pengalihan. Keselamatan bersama adalah prioritas utama,” ujarnya.

Sementara itu, Apdesi juga menekankan bahwa aksi ini bersifat damai dan tidak bertujuan mengganggu masyarakat.

Ketua Apdesi menambahkan, “Kami menghargai pengertian warga dan berharap semua pihak dapat bekerja sama agar aspirasi desa tersampaikan dengan baik tanpa mengorbankan kenyamanan publik.”

By admin